Semakin berkembangnya era modernisasi telah membuat tradisi, budaya dan sejarah mulai dilupakan dan ditinggalkan oleh kalangan generasi muda. Bercermin dengan hal tersebut, Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng melalui Bidang Adat dan Tradisi berinisiatif meluncurkan program yang bertujuan untuk mengetuk hati para generasi muda untuk tidak melupakan dan mau melestarikan adat, tradisi, budaya dan sejarah yang ada.
Saat ditemui di tempat kerjanya, Jumat (19/1), Kepala Bidang Adat dan Tradisi Gede Angga Prasaja mengatakan, program yang dimaksud bernama "Uning Ten Ton" yang artinya "Tahu Tidak Semeton". Dimana program ini akan mengupas tentang tradisi adat dan budaya yang ada di Buleleng dalam bentuk tayangan video yang di dalamnya akan melibatkan desa adat khususnya Yowana di Buleleng.
"Ada 169 desa adat di Buleleng. Kami akan programkan setiap bulannya masing-masing satu video sebagai bahan evaluasi ke depannya," ucapnya.
Rencananya program ini akan di awali video dari Desa Adat Anturan Kecamatan Buleleng pada tanggal 23 Januari 2024. Dimana dalam konsep video ini akan melibatkan seniman Buleleng sebagai MC sekaligus memberi kesan humoris sebelum dilanjutkan penjelasan tradisi dan adat dari pihak desa bersangkutan.
Terkait anggaran, Kabid Angga mengungkapkan bahwa program ini sepenuhnya didukung oleh salah satu sponsorship di Buleleng, karena mempunyai visi dan misi yang sejalan dengan program pemerintah dalam menjaga dan melestarikan adat dan tradisi Gumi Panji Sakti.
Dipenghujung, pihaknya berharap dengan adanya program ini para generasi muda khususnya di Buleleng menjadi tahu sejarah dan tradisi yang ada di Buleleng sehingga kedepannya kelestarian budaya akan terus terjaga.